DEBAT DENGAN ORANG BODOH = SIA-SIA

Membicarakan suatu urusan agama, apalagi yang berkaitan dengan masalah-masalah Ijtihadiyah yang memingkinkan terjadinya multi tafsir seyogyanya dilakukan oleh orang-orang alim yang memiliki kapasitas pikir yang memadai bukan dengan orang bodoh yang hanya mengandalkan keberanian dan keegoisannya. Sebab apabila masalah semacam ini dibahas dengan orang yang bodoh dalam urusan agama maka seperti kata Syaikhina KH Ahmad Rifa’i ” Yekti Rusak Nabi Agamane “.
Memaparkan argumetasi, dalil dan hujjah dihadapan orang bodoh adalah seperti membuang uang logam dilautan, tidak akan ada imbasnya apa-apa serta sia-sia belaka. Masalahnya orang yang bodoh akan i’timad sampai mati terhadap apa yang telah terpatri dalam hatinya, meskipun sebenarnya hal tersebut dalam tinjauan syar’i menyimpang jauh. Oleh sebab itu penulis merasa cocok dengan langkah Imam Asy Syafi’i yang tidak mau menghambur-hamburkan dalil dan argumentasi ilmiyahnya ketika berhadapan dengan orang bodoh. Namun berusaha memberikan penerangan dan arahan yang dapat membangkitkan seleranya terhadap ilmu agar ia kelak menjadi orang alim seperti dirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar